Aceh Tamiang | IP.net — Obyek wisata Ujung Tamiang masuk nominasi dalam ajang berskala nasional Anugerah Pesona Indonesia 2021 dengan kategori “Ekowisata Terpopuler”. Sabtu (30/10/21).
Ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini diikuti oleh 136 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, dengan tujuan mendorong peran serta berbagai pihak, terutama Pemerintah Daerah untuk lebih mempromosikan potensi wisata di daerahnya masing-masing.
Dilatarbelakangi perolehan nominasi tersebut, Humas Aceh Tamiang secara intens mengupas tuntas obyek wisata tersebut dalam Program BINTANG (Bincang Aceh Tamiang) mengusung tema “Mewujudkan Ujung Tamiang menjadi Destinasi Wisata Nasional”. Hal ini sebagai bentuk dukungan untuk mempromosikan pariwisata agar lebih diketahui lagi khalayak.
Tim Humas menghadirkan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tamiang, Muslizar. Beberapa bulan terakhir, ia bersama timnya sangat getol turun ke lapangan untuk mencari dukungan dalam perolehan suara bagi Ujung Tamiang.
Mengawali bincang yang tayang secara virtual via zoom dan facebook, Muslizar mengatakan sebenarnya Kabupaten Aceh Tamiang kaya dengan destinasi wisata berkategori ekowisata. Namun, sebutnya, Ujung Tamiang memiliki satwa endemik langka yang dilindungi. Ini yang membuatnya terpilih masuk nominasi.
“Ada 10 kategori yang diperlombakan. Namun kita hanya penuhi dua kategori, yaitu Ujung Tamiang dalam kategori ekowisata terpopuler, dan satu kategori lainnya yaitu Kuala Paret yang masuk kategori surga tersebunyi dalam Ajang Pesona Indonesia”, ujarnya.
Sembari berjalannya waktu, Muslizar terus mengurai kelebihan wisata tersebut. dikatakannya, berwisata kesana kita akan jumpai penangkaran Tuntong Laut (Batagur borneoensis), hewan endemik asli kawasan itu. Penangkaran ini dijadikan sebagai rumah informasi yang bisa dijadikan sebagai wisata edukasi yang dikelola Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia.
“Sejak tahun 2015, lokasi ini mulai beroperasi. Secara bertahap, Pemkab membangun kelengkapan infrastrukturnya. Hal ini turut didukung secara masif oleh Pertamina, termasuk pendirian Pusat Informasi Tuntong Laut”, kata Muslizar.
“Masuk dalam nominasi di ajang bergengsi, obyek wisata Ujung Tamiang dinilai oleh Kemenparekraf memilik 4 aspek pemikat; yaitu aspek konservasi mangrove (bakau), satwa endemik (Tuntong Laut), pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan edukasi”, jelasnya.
Keempat aspek tersebut menjadikan alasan terpromosinya Kabupaten Aceh Tamiang.
“Terlepas menang atau tidaknya kita dalam ajang ini, sisi positif yang bisa kita ambil ialah obyek wisata Ujung Tamiang dengan Tuntong Laut kita dikenal luas, baik di dalam daerah ataupun luar daerah bahkan seluruh Indonesia”, jelasnya lagi.
Dalam forum daring tadi, Tim Humas langsung terhubung dengan Ketua Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia Yusriono, pengelola Rumah Informasi Tuntong Laut yang berada di wilayah hilir Tamiang, Kecamatan Seruway. Melalui Zoom ia sampaikan bahwa pihaknya terus berbenah dan berkomitmen kuat membangun obyek ini. Sehingga katanya, ketika wisatawan datang berkunjung ke sini, selain disuguhkan dengan obyek wisata yang indah juga merasa nyaman karena mendapat fasilitas yang baik.
“Meski adanya keterbatasan akibat pandemi, dalam 2-3 bulan terakhir pengunjung yang datang kemari mencapai 500 orang”, kata Yusriono.
Berbicara mengenai antusiasme pengunjung yang begitu besar, dinilai Muslizar sangatlah baik. Itu berarti, katanya, Ujung Tamiang sudah terekspose dengan baik.
Memanfaatkan momentum Peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini, ia mengajak pemuda-pemudi Aceh Tamiang dapat menggerakkan masyarakat Bumi Muda Sedia mendukung Ujung Tamiang dalam API Award. Dijelaskan, sebagai aset masa depan bangsa, para pemuda dapat mendukung pembangunan daerah di segala sisi, dan menghindarkan diri dari perilaku negatif yang merusak diri dan lingkungan.
“Generasi pemuda sebagai aset bangsa dalam pembangunan daerah, diharapkan dapat memberikan sumbangsih berupa pikiran dan tenaga. Mari hindari pergaulan yang dapat merusak diri dan masyarakat ,” ujarnya lagi.
Pada penutupnya, Muslizar menyampaikan ungkapan terima kasih yang sebesarnya kepada masyarakat yang sudah mendukung dengan cara memberikan like di Youtube, Instagram dan SMS. “Dengan dukungan yang diberikan ini, mudah-mudahan wisata di Aceh Tamiang dapat bangkit dan berkembang, Pesona Bumi Muda Sedia,” ujarnya mengakhiri.
Acara berdurasi satu jam lebih, berjalan santai dan dihiasi dengan beragam pertanyaan terkait Ekowisata Ujung Tamiang.
Komentar