Aceh Tamiang | IP.net – “Indonesia hari ini, tidak bisa kita bayangkan apa jadinya tanpa ada guru”. Demikian disampaikan Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH, M.Kn, ketika menjadi narasumber dalam acara diskusi panel memperingati Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 76, Kamis (25/11/21), di aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Karang Baru.
Guru yang dianggap sebagai pahlawan tanpa jasa, menjadi sangat berjasa yang ikut menentukan nasib anak bangsa. Guru sebagai tombak peradaban berperan menanamkan mental positif kepada anak didik.
“Pendidikan kita arahnya harus kita ubah, tanamkan kepada anak didik sedari kecil jangan menjadi mental burung, tapi jadilah mental petarung”, ungkap Bupati.
Mental petarung yang dimaksud Bupati Mursil ialah mental seorang pejuang yang pantang menyerah menghadapi situasi sesulit apapun. Guru memiliki tanggungjawab untuk mengubah pola berpikir masyarakat termasuk para orangtua untuk tidak menekankan bahwa proses pendidikan yang dilalui oleh anaknya mengharuskan mereka setelah lulus untuk bekerja sebagai ASN atau karyawan honorer di instansi pemerintahan.
“Kita bisa arahkan anak-anak kita untuk bisa membuka peluang usaha secara mandiri dengan keterampilan dan minat yang dimiliki”, ungkapnya.
Untuk mendukung itu, Mursil mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang telah mengupayakan memfasilitasi beberapa bidang keterampilan sebagai penunjang untuk melebarkan peluang usaha anak-anak muda, sehingga apa yang dicita-citakan oleh anak-anak didik yang lulus sekolah atau kuliah ialah bukan untuk menjadi ASN.
“Kita sudah buatkan program SDC (Skill Development Center), SDC ini merupakan sebuah program keahlian yang didalamnya peserta didik akan dilatih berbagai bidang keahlian, sesuai dengan keinginan peserta. Ada bidang keahlian mengelas, menjahit, bakery, teknisi HP, barista dan banyak lagi”, jelas Mursil.
“Kita arahkan anak-anak, kita lahirkan tenaga-tenaga terampil yang siap bersaing”, pesan Mursil lagi kepada para guru.
Di kesempatan yang sama, sebelumnya Ketua PGRI Kabupaten Aceh Tamiang, Nurdin mengatakan peran guru dalam pembangunan mental peserta didik menjadi sangat penting, oleh karena seorang guru harus memiliki standar kompetensi sebagai seorang yang profesional.
“Dari waktu ke waktu karakter anak didik semakin bervariasi dan unik. Ke depan Saya harap para guru bisa lebih memahami karakter mereka, sehingga mereka bisa belajar dengan optimal menjadi generasi masa depan yang siap bersaing hadapi berbagai tantangan”, ungkapnya.
Nurdin juga menambahkan, guru adalah salah satu pilar penting dalam proses memajukan sebuah bangsa. Termasuk di masa pandemi, di mana guru mesti bekerja ekstra guna menyiapkan materi pembelajaran sistem daring dan luring.
Pada momen peringatan ini, Bupati Mursil berkesempatan memasangkan selempang penghargaan kepada GTK berprestasi tingkat Aceh tahun 2021.Dari tingkat pendidikan sekolah menegah pertama, Juara 1 Guru SMP Berprestasi diraih oleh Eva Deliana Bangun, berasal dari SMPN 2 Seruway, dan Juara 2 Kepala Sekolah SMP Berprestasi diraih oleh Rudi Prawira, berasal dari SMPN 4 Percontohan.
Selanjutnya, Juara 1 Pengawas SD Berprestasi dianugerahkan kepada Nurhayati, seorang pejabat fungsional Pengawas SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang dan Farhun Nisak Alhusna dianugerahi juara 1 Tenaga Perpustakan SMP Berprestasi.
Pada kategori Guru SMK Berprestasi, Irin Pradina dari SMK Negeri 1 Bendahara berhasil meraih menjadi yang terbaik. Ia menjadi Juara 1, mengungguli 22 peserta lainnya. Sementara pada kategori Tenaga Administrasi SMK Berprestasi, Santi Aprilia, yang berasal dari sekolah yang sama mendapatkan Juara 2.
Pada kategori Kepala SMA Berprestasi dan Kepala SMK Berprestasi, Aceh Tamiang berhasil mencatatkan nama kembali. Adalah Tengku Muhammad Nasir dari SMAN 2 Percontohan Karang Baru, dan Juliani dari SMKN 1 Karang Baru. Keduanya meraih tempat kedua, atau menjadi Juara 2 di kelasnya masing-masing.
Komentar