Langsa | IP.net — Memperingati Milad BKI Ke 8, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa menggelar Seminar Nasional Kebangsaan ke 3, Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) di Auditorium IAIN. Rabu, (22/12/21).
Ketua BKI IAIN Langsa, Dr. Mawardi Siregar, MA, mengatakan, dilaksanakannya kegiatan seminar Nasional Kebangsaan ke 3 Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) ini bertujuan untuk menanamkan wawasan kebangsaan dan keagamaan bagi mahasiswa prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI) IAIN Langsa sehingga dalam memberikan layanan konseling kepada masyarakat mahasiswa mampu bersikap moderat, tuturnya.
Selain itu, kata Mawardi Siregar, Moderasi beragama menjadi mutlak dipahami oleh mahasiswa prodi BKI, agar dapat memberikan layanan konseling yang berkeadilan, berlandaskan nilai-nilai ke Acehan, seperti visi misi prodi BKI, ucapnya.
Mawardi Siregar menyebutkan, salah satu rangkaian kegiatan tersebut disertai dengan pemberian beasiswa penulisan skripsi yang bersumber dan menggunakan anggaran hibah dari para alumni Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa.
Beasiswa tersebut, diberikan kepada 8(delapan) orang mahasiswa untuk membantu percepatan penamatan atau penyelesaian perkuliahannya di program pendidikan (prodi) BKI, ucapnya.
Mawardi Siregar juga menjelaskan, ke delapan mahasiswa sebagai penerima beasiswa tersebut masing-masing bernama, Ranzi Julian Santika, Nazla Ahsan, Desy Rahmawati, Siska Monika, Nanda Armaiza, Zain Adawiyah, Devi Agustina, Maulida Nur, saat ini mereka sedang menempuh kuliah di semester 7(tujuh).
Beliau berharap agar Prodi BKI ke depannya menjadi salah satu prodi unggulan di IAIN Langsa, Aceh, sebagaimana diharapkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas, Rektor IAIN Langsa Basri Ibrahim, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dan sejumlah pejabat lainnya dalam ucapan ulang tahun BKI ke 8 disampaikannya secara virtual, ungkap Mawardi Siregar mengakhiri.
Sementara itu, Dekan FUAD IAIN Langsa Dr. Muhammad Nasir, MA dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pada tahun 2022 mendatang, pihaknya akan terus melakukan akselerasi membangun sinergi dengan lembaga-lembaga terkait, agar alumni Prodi BKI dapat diterima bekerja dalam berbagai aspek lapangan kerja sesuai ilmu dan keahlian program pendidikan Bimbingan dan Konseling Islam.
Kegiatan seminar Nasional Kebangsaan ke 3 Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) tersebut menghadirkan empat (4) orang narasumber, yakni; Wakil Rektor 1 Dr. Muhammad Suhayli Sufyan, Lc, MA sebagai Keynote Speaker. Dr. Azhari Akmal Tarigan, MA Dosen Pascasarjana UIN SU Medan, Nasir Jamil, M.Si Anggota Komisi III DPR RI dan Ir. Abdullah Puteh, M.Si Wakil Komite II DPD RI.
Disisi lain, Wakil Rektor 1, Suhayli Sufyan mengatakan berkolaborasi merupakan hal mutlak yang harus dilakukan, apalagi Fakultas Usuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa sedang dalam proses melakukan transformasi menuju Universitas Islam Negeri (UIN).
Begitu pula disampaikan oleh Keynote Speaker, Azhari Akmal Tarigan, mahasiswa Prodi BKI merupakan generasi milenial yang harus mampu menggunakan berbagai media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan berbagai media
online lainnya secara positif untuk memberikan informasi dan konseling kepada masyarakat.
Selanjutnya, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) anggota Komisi III DPR RI, Nasir Jamil menyebutkan, bahwa nilai-nilai ke Acehan jangan sampai luntur dan sirna dari generasi milenial akibat disibukkan dengan perkembangan tekonologi yang mengakibatkan berkurangnya interaksi sosial.
Ia juga mengatakan, perkembangan teknologi memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan manusia. Dampak positifnya, antara lain, gadget atau smartphone dapat mempermudah komunikasi, mengembangkan kehidupan sosial, dan akses informasi jadi cepat. Namun salah satu dampak negatifnya, akan mengurangi interaksi sosial di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai bangsa timur tentunya, kita lebih mengedepankan etika dan moral, sehingga dalam menjalankan program Bimbingan dan Konseling Islam dapat terus dikembangkan ditengah-tengah masyarakat, pungkasnya.
Wakil Komite II DPD RI, Abdullah Puteh, mengatakan, Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah, keberadaannya itu harus benar-benar dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga bisa menunjang perekonomian dan meningkatkan kualitas SDM masyarakat Aceh sendiri.
Komentar