oleh

Tim Penggerak PKK Aceh Tamiang Turut Merayakan Hari Ibu ke-93

Aceh Tamiang | IP.net — Setiap hari adalah hari ibu, namun secara nasional momentum Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Tim Penggerak PKK Aceh Tamiang turut merayakan Hari Ibu ke-93 “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” di aula Setdakab, Selasa (28/12/21).

Pada kesempatan ini, Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, kembali mengingatkan begitu besarnya peran seorang ibu. Keterlibatan seorang ibu mampu mengambil peran dalam mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi sebuah daerah. Ia kemudian menyebutkan contoh peran strategis seorang ibu dalam penanggulangan stunting.

“Saat ini angka stunting masih terbilang tinggi. Baik secara nasional dan lokal. Dalam konteks Aceh Tamiang, Wakil Bupati Tengku Insyafuddin ikut turun langsung dengan membagikan susu kambing kepada balita yang mengalami stunting. Tapi itu saja belum cukup. Peran ibu si anak sangat dibutuhkan guna mengoptimalkan penanganannya. Kalau ibunya tidak peduli atau tidak mau berperan aktif, maka usaha apa pun yang kita lakukan tidak akan berhasil. Ini bukti kalau peran seorang ibu sangat besar,” ungkap Mursil.

Tidak hanya itu, Mursil juga mengungkapkan kondisi Aceh Tamiang yang sangat rawan terhadap penyalahgunaan narkoba. Menurutnya, seorang Ibu dapat menjadi benteng pertama dalam mencegah anaknya agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba.

“Ibu bisa mencegah anaknya terhindar dari narkoba, mulai dari mengontrol jam malamnya sampai menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, sehingga anak itu tidak menjadikan narkoba sebagai pelampiasannya”, terangnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan kalau saat ini di Polsek Seruway telah diresmikan ruang pra rehabilitasi bagi pecandu narkoba yang berfungsi melakukan layanan rehabilitasi bagi pecandu tahap awal.

Tak luput, Bupati Mursil juga meminta peran aktif para ibu menyukseskan tercapainya target 70% program vaksinasi di Bumi Muda Sedia.

Dalam momen yang sama, Ketua TP-PKK Aceh Tamiang, Dr. Rita Syntia mengatakan, Hari Ibu dimaknai sebagai bentuk penghargaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya untuk suami, anak-anak maupun lingkungan sekitarnya.

Ia menyebutkan, kaum ibu patut berbangga terlahir sebagai perempuan. Dikarenakan tugas perempuan itu sangat mulia, bisa berperan dalam membangun peradaban yang adil, makmur dan sejahtera.

“Berbicara tentang perempuan, khususnya ibu, membuat saya selalu merasa haru. Peringatan hari ibu mestinya setiap hari. Kasih sayangnya tercurah kepada kita itu setiap detik,” kata Rita.

“Ibu menanamkan nilai-nilai moral, akhlakul karimah, yang menjadikan kita anak-anak bercita-cita mulia”, tambahnya.

Peringatan Hari Ibu ke-93 ini juga dirangkai dengan pemberian cenderamata kepada para ibu yang telah mendedikasikan diri mendidik anaknya hingga mampu berprestasi di kancah nasional maupun internasional. Para ibu tersebut diantaranya, Ibu Tengku Marni Adriyah atas keberhasilan Putrinya meraih Juara Pantun Internasional di Malaysia, Ibu Sri Sugiati dengan prestasi putrinya meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, dan Ibu Hj. Badriah atas dedikasi putranya yang bertugas sebagai Atase Militer di Kedubes Singapura.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *