oleh

Bupati Aceh Tamiang Minta MPU Susun Materi Khutbah Khusus Sholat Jum’at

Aceh Tamiang | IP.net — Bupati Aceh Tamiang Mursil dalam rapat Koordinasi penanggulangan PMK, Selasa (21/6) kemarin secara khusus meminta Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Dinas Syariat Islam, dan Ikatan Da’i Aceh Tamiang agar menyusun serta mempersiapkan materi khutbah Jumat dan ceramah keagamaan terkait keutamaan kurban di masa wabah PMK.

Disebutkan Mursil, permintaan ini merupakan satu upaya untuk menjaga semangat berkurban dan menghilangkan kekhawatiran masyarakat untuk mengonsumsi daging kurban nantinya.

“Ketua MPU saya minta kiranya dapat menyusun materi keutamaan kurban di masa wabah PMK. Ini terutama untuk khutbah Jumat. Nanti kita seragamkan di semua mesjid. Masih ada tiga kali Jumat lagi sebelum Idul Adha. Ini guna menjaga semangat berkurban sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat,” jelas Mursil.

Dalam kesempatan, Mursil mengatakan dirinya akan menginstruksikan Dinas Syariat Islam dan memanggil Ketua Ikatan Dai Aceh Tamiang guna berkoordinasi dengan MPU untuk merealisasikan rencana tersebut.

Membahas meugang dan kurban idul adha mendatang, berulang kali Bupati Mursil mengimbau supaya masyarakat Aceh Tamiang tidak takut berkurban. Ia mengatakan, walau ada wabah PMK, mestinya tak menjadi alasan kita tidak berkurban tahun ini.

Disebutkan, pemkab akan segera menerbitkan edaran yang mengatur tata kelola pemanfaatan hewan ternak untuk meugang dan kurban Idul Adha 1443 H yang sudah tidak lama lagi.

“Data terbaru menunjukkan, dari 8600-an ekor sapi yang terinfeksi, per hari ini tinggal 600-an ekor yang masih sakit. Angka kematian 82 ekor. Dengan fakta ini, kita optimistis wabah terkendali,” kata Mursil.

Berbicara mengenai persiapan meugang dan pelaksanaan kurban Idul Adha 1443 H, Bupati meminta Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan memastikan ternak yang disembelih dalam kondisi sehat dan layak.

“Kalau untuk meugang, saya minta pak Kadis mengerahkan petugas memeriksa kondisi ternak sebelum dan sesudah disembelih, upayakan sesuai protokol kesehatan hewan ternak, sementara untuk pelaksanaan kurban, kita imbau masyarakat melaporkan ke datok dan petugas keswan setempat, supaya bisa dipastikan ternak kurban dalam kondisi sehat dan layak,” tutup Mursil.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *