oleh

Pemkab Aceh Tamiang Dukung Duek Pakat FKA Bulan Agustus Nanti

Aceh Tamiang | IP.net — Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang akan memberikan dukungan sehingga pelaksanaan kegiatan Duek Pakat FKA yang direncanakan pada tanggal 25 Agustus 2022 mendatang di Aceh Tamiang menuai sukses.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, Rabu (6/7/22) yang antusias saat menerima Tim Forum Kakao Aceh (FKA) di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Dengan bersemangat, Bupati Mursil menuturkan pemkab menyambut baik rencana kegiatan Duek Pakat Kakao Aceh (DPKA) yang akan dihelat di Aceh Tamiang.

Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, Mursil menegaskan agar dinas terkait bisa mendukung terselenggaranya acara yang akan digelar Agustus mendatang.

“Kita harus peduli kepada petani. Apalagi kegiatan ini dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan menekan angka kemiskinan di Aceh,” paparnya.

Lebih lanjut Mursil mencontohkan Jepang sebagai negara Industri, bisa menyejahterakan warganya. Begitu juga Philipina, dengan pisang Cavendish bisa ekspor ke jazirah Arab. Semua ini, ujarnya, harus dilaksanakan secara serius dan lebih intensif lagi. Karenanya, Bupati Mursil menyarankan perlu regulasi dari Pj. Gubernur ke depan untuk merehabilitasi kebun Kakao sebagai alternatif selain Kelapa Sawit.

“Jika dibutuhkan, kita akan berikan lahan pinjam pakai hutan koridor Leuser dengan tidak mengganggu ekosistemnya. Kita sudah berkomitmen untuk berkontribusi dan mendukung pelaksanaan kegiatan Duek Pakat FKA,” sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Mursil meminta pihak FKA untuk membuat desain layout kebun yang akan dilakukan sebagai lokasi rehabilitasi Kakao, sambung samping dan lubang tanam perdana.

“Tanam perdana nantinya (diharapkan) akan dilakukan oleh Pj. Gubernur, Dirjen Perkebunan, Bupati, Kadistanbun Aceh, Ketua FKA serta unsur Forkopimda,” tuturnya.

Disampaikan Mursil, dirinya meminta Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh untuk mengadvokasi dengan Pj. Gubernur Aceh yang akan dilantik beberapa waktu kedepan (hari ini –red), agar program pengembangan Kakao di Aceh Tamiang tersinkronisasi dan terintegrasi satu sama lain.

Selain itu, tambahnya lagi, pihaknya berencana juga akan menggaet investor dan NGO untuk berkolaborasi dalam menyukseskan acara Duek Pakat tersebut.

“FKA harus siap mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui budidaya berkelanjutan sehingga Kakao berjaya kembali di Aceh Tamiang,” tukasnya menegaskan.

Selain itu, perlu adanya Demplot Kakao sebagai role model dan pembelajaran bagi petani. “Melalui Demplot Kakao dapat dijadikan sebagai Sekolah Lapang bagi petani dalam mengolah kakao sampai siap untuk diekspor dalam bentuk bubuk,” ungkapnya.

Sementara Ketua Forum Kakao Aceh (FKA), T. Iskandar mengutarakan perlunya peran serta lembaganya dan para pemangku kepentingan untuk membangkitkan kembali semangat petani kakao.

“Untuk menggairahkan kembali petani di Aceh Tamiang, keterlibatan dan peran Forum Kakao Aceh (FKA) sangat penting, tentu didukung oleh para pemangku kepentingan lainnya. Pasalnya, dengan budidaya Kakao yang baik dan berkelanjutan, kami yakin bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” sebut mantan Kepala BPTP Aceh tersebut ketika beraudiensi dengan Bupati.

Menurutnya, Duek Pakat FKA bertujuan mengajak petani bermusyawarah untuk kemajuan Kakao di Aceh. Untuk itu pihaknya juga membutuhkan persyaratan tempat/ lokasi kebun dan sarana pendukungan lainnya bagi peserta.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Distanbunnak yang ikut mendampingi audiensi, Safuan menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya segera melakukan penetapan lokasi dengan syarat yang telah disepakati bersama. “Hasil survei data dan lokasi terpilih akan kita sampaikan kepada pihak FKA,” janjinya.

Ikut hadir dalam pertemuan audiensi tersebut, Kabid Perkebunan Distanbunnak, Edwar Fadli Yukti, Presiden Petani Kakao Indonesia, Fauzi Yusuf, dan peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Abdul Aziz.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *