Aceh Tamiang | IP.net — Sembilan orang anak yatim piatu di Kampung Alur Bemban, Kecamatan Karang Baru. Kabupaten Aceh Tamiang menerima santunan di bulan Muharram.
Santunan anak yatim-piatu ini dilaksanakan oleh masyarakat Kampung Alur Bemban bertempat di Masjid Babul Falah, Kampung setempat, berupa uang tunai dan bingkisan, sekira pukul 15.00 Wib, Senin, (8/8).
Uang santunan tersebut merupakan hasil sumbangan dari masyarakat yang dikumpulkan melalui panitia penyelenggara dan ada juga warga yang memberikan langsung secara pribadi kepada para anak yatim-piatu.
Panitia penyelenggara santunan anak yatim-piatu, Ustadz Baharuddin mengatakan pemberian santunan anak yatim piatu ini sudah berjalan sejak lama, dan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh para terdahulu.
“sebanyak sembilan orang anak yatim-piatu yang terdaftar, namun yang hadir hanya tujuh orang, jadi dua orang lagi kita titipkan melalui perwakilannya,”kata ustadz Baharuddin saat usai kegiatan.
Di kesempatan tersebut, ustadz Baharuddin mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan memperhatikan anak yatim piatu dengan memberi santunan, bukan hanya satu tahun sekali,,”ujarnya.
Makna 10 Muharram ini merupakan salah satu untuk menjalankan perintah Allah Subhana Wata’ala yakni dengan menyantuni anak yatim-piatu, karena mereka sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang kita.
Selain itu, Ustaz Baharuddin juga mengatakan bahwa memelihara anak yatim juga bisa melahirkan keberkahan tersendiri.
Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak kelimpahan berkah yang ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau jelek rumah tersebut,” sebutnya.
Anak yatim adalah seseorang yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia dewasa.
Islam sangat memuliakan anak yatim. Bahkan ayat Alquran dan hadist yang menyebutkan tentang anak yatim.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits, “Sebaik-baik rumah di kalangan kaum Muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum Muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.” (HR. Ibnu Majah), ucap Ustadz Baharuddin mengakhiri.
Saat berlangsungnya penyantunan anak yatim-piatu, tampak hadir, anggota MAA Aceh Tamiang, Abdurahman Wahid, Datok Penghulu Kampung Alur Bemban, Misnan, Imam Kampung Alur Bemban, Ustadz Sukardi, Kepala Dusun Damai, Sanijar tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat setempat.
Komentar