Aceh Tamiang | IP.net — Relawan Ambulance yaitu organisasi sosial yang bekerja sukarela tanpa pamrih melakukan pengawalan ambulans dalam menerobos kemacetan, karena ambulans kendaraan prioritas yang wajib diberi ruang di jalan raya dalam kondisi darurat.
Namun ada yang lebih menarik lagi dengan organisasi ambulance Aceh Tamiang yang tergabung dalam Emergency Relawan Patwal Aceh (ERPA), yaitu komunitas pengawalan ambulans yang tergabung berpusatkan dalam cabang Banda Aceh.
Uniknya organisasi tersebut tidak hanya berfokus hanya di satu sisi saja bekerja mengawal ambulans. Melainkan juga aktif hampir di segala bidang untuk melakukan pekerjaan sosial, aktif membantu kemacetan dijalan raya bahkan menjadi tim rescue disetiap bencana alam.
Ditemui dilapangan ketika sedang membantu personil Satlantas Polres Aceh Tamiang mengatur lalulintas saat perayaan karnaval di Jalan H. Djuanda Kecamatan Karang Baru, Kamis 18 Agustus 2022 kemarin. Tiga personil ERPA yaitu Haikal, Edi dan Roni tampak sedang sibuk mengatur kemacetan lalulintas dari masyarakat yang hendak menyaksikan acara pelaksanaan pawai karnaval.
“Kami ada dimana saja, kapan saja dan memiliki prinsip bekerja tanpa pamrih demi misi kemanusiaan”, ujar Haikal, sembari tangannya terus bekerja mengarahkan pengendara sepeda motor agar terus maju mencegah kemacetan.
Haikal menjelaskan, sebelumnya Ia beserta kedua rekan komunitasnya sedang menuju ke ujung jembatan kota Kualasimpang. Lokasi dimana mereka selalu siaga menunggu ambulans yang akan melintas, namun ketika melintasi depan kantor bupati banyak keramaian pengendara yang hendak menyaksikan acara pawai karnaval.
“Kami langsung memarkirkan sepeda motor dan menyebar ke beberapa titik persimpangan untuk membantu bapak-bapak polisi lalulintas, jadi beginilah kerja kami tanpa diminta dan tanpa disuruh kami selalu sukarela setiap saat membantu”, kata Haikal.
Menurut Haikal, komunitas pengawal ambulance selalu memantau keadaan yang bersifat urgensi dan tidak menunggu untuk diminta, dalam keadaan apapun kami siap membantu.
“Kami rela meninggalkan piring nasi ketika sedang menikmati makan begitu mendengar suara sirine ambulans meraung yang akan melintas. Pekerjaan kami sosial membantu siapapun ketika butuh bantuan saat kami temukan didepan mata dan murni tanpa pamrih, namun kami sangat meminta kepada masyarakat khususnya pengendara tolonglah bantu kami akan kesadarannya agar membuka jalan ketika ambulans sedang melintas”. Pungkasnya.
Komentar