Aceh Tamiang | IP.net — Pembangunan lima unit jembatan penghubung kecamatan Karang Baru Aceh Tamiang menuju Kabupaten Aceh Timur menjadi keluhan warga akibat lambannya penyelesaian.
Proyek jembatan yang dikerjakan oleh rekanan yang berbeda itu sudah jatuh tempo masa pengerjaannya, terhitung dari awal pengerjaan dimulai pada bulan Maret 2022 lalu sesuai yang tertera pada plang proyek belum ada yang selesai dikerjakan sehingga belum bisa digunakan untuk keperluan masyarakat.
“Belum ada yang selesai dibangun jembatan-jembatan itu dan sangat disesalkan karena lambannya pengerjaan lima unit jembatan yang dikerjakan oleh rekanan tersebut”, kata Rozzaq melalui panggilan WhatsAppnya, Rabu (19/10/2022).
Rozzaq membeberkan, rekanan pelaksana sudah diberikan waktu selama dua ratus sepuluh hari masa kerja, atau selama tujuh bulan terhitung sejak bulan maret 2022 untuk dapat menyelesaikan pembangunan pada masing-masing jembatan.
Ternyata fakta dilapangan terlihat hanya dua jembatan yang sudah melakukan pembesian pada pelat lantai jembatan untuk dilakukan pengecoran pelat lantai.
“Sementara tiga unit jembatan lainnya baru tiang paku bumi saja yang terpasang, ironinya lagi bahkan ada satu jembatan yang sama sekali belum ada tanda-tanda dimulai perkejaannya, hanya terlihat tiang beton yang berserakan di pinggir jalan”, jelasnya.
Rozzaq menuturkan, pembangunan lima unit jembatan penghubung yang dibangun oleh pemerintah Aceh dengan total pagu anggaran lima jembatan ini mencapai 15 miliyar rupiah lebih yang bersumber dari Dana Otsus Aceh tahun 2022, ia mendesak pemerintah Aceh melalui dinas terkait untuk dapat menegur pihak rekanan agar segera menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut.
“Lima unit jembatan ini merupakan lanjutan dari skema proyek multiyears yang sudah sejak lama dinanti-nantikan pembangunannya oleh masyarakat, pembangunan jembatan ini untuk mempermudah akses masyarakat baik untuk mengangkut hasil pertanian, perkebunan dan pertambangan sehingga dapat berdampak terhadap perputaran perekonomian masyarakat”.
Komentar