oleh

Petani Mengeluh Aliran Irigasi Tidak Maksimal, Pj. Bupati Langsung Tanggapi Keluhan Warga

Aceh Tamiang | IP.net — Petani sawah Kampung Paya Rahat, Kecamatan Banda Mulia dan Kampung Seunebok Aceh, Kecamatan Bendahara mengeluh kepada Pj. Bupati Aceh Tamiang Dr. Drs. Meurah Budiman, SH, MH, terkait pengairan air pada jalur irigasi yang tidak maksimal mengairi persawahan.

Terkait hal itu Pj. Bupati Meurah Budiman bersama Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang,Fadlon, SH, didampingi Kadis PUPR Eddy Mofizal melakukan peninjauan irigasi yang dimaksud.

Kunjungan kerja Pj. Bupati Meurah bersama rombongan pada Senin (5/6/23) lalu itu mengawali membuka akses dialog bersama masyarakat setempat, untuk menjaring persoalan dan permasalahan yang terjadi.

“Selama ini jalur irigasi yang ada tidaklah maksimal mengairi tanaman padi kami pak Meurah. Hal ini dikarenakan pompa air yang menyedot sumber air dari aliran sungai di Kampung Seunebok Aceh Kecamatan Bendahara yang juga mengalir ke parit irigasi Kecamatan Banda Mulia kapasitasnya kecil”, keluh salah seorang warga.

Dengan cermat, Pj. Bupati Meurah mendengar keluhan masyarakat.

“Pak Meurah, parit-parit irigasi kami juga perlu dibeton, sehingga aliran air yang mengalir menjadi lancar. Jika parit di beton, badan jalan dan tepian sawah milik masyarakat tidaklah terkikis”, timpal seorang lagi.

Menanggapi langsung laporan dan keluhan tersebut, Pj. Bupati Meurah mengajak langsung para unsur Kecamatan dan Kampung menyusuri jalur irigasi serta lokasi pompa air dengan mengendari sepeda motor membonceng Wakil Ketua DPRK Fadlon.

“Kondisi yang kami temukan selama penelusuran dan peninjauan, sebagian tanggul irigasi terdapat longsoran”, sebut Meurah disela-sela pantauannya di lokasi.

Dengan kondisi jalur irigasi tersebut, Pj. Bupati Meurah bersama Kadis PUPR akan mencari solusi untuk perbaikan infrastruktur tersebut.

Dikatakannya, untuk langkah awal, Meurah akan menghadap dan melakukan komunikasi dan konsultasi kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko dan Anggota DPR RI asal Dapil Aceh II untuk bisa menurunkan anggaran perbaikan jalur irigasi air dan pompa air berkapasitas besar.

“Pak Eddy (Kadis PUPR -red) segera buatkan Detail Engineering Design (DED) nya. Perbaikan pembangunan jalur irigasi ini sangat penting bagi para petani kita guna mengairi sawahnya. Jika hal ini segera tertangani maka pendapatan petani juga bisa meningkat dan ekonomi masyarakat di dua kecamatan ini bisa ikut bangkit”, seru Meurah.

Di akhir kunjungan, Pj. Bupati Meruah berharap dukungan dan partisipasi semua pihak, agar persoalan irigasi ini segera selesai dan Pemerintah Pusat mau menurunkan anggaran guna perbaikan dan peningkatan kapasitas pompa irigasi ini.

Berbarengan dengan peninjauan jalur irigasi, Beliau juga meninjau jembatan Bailey (jembatan rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel) yang menghubungkan Kampung Meunasah Paya dan Kampung Meurandeh di Kecamatan Manyak Payed. Menyikapi persoalan jembatan ini, Pj. Bupati Meurah meminta langsung kepada Kadis PUPR Eddy Mofizal untuk menyiapkan Detail Engineering Design (DED) agar segera dilakukan tahapan-tahapan perbaikan.

“Jembatan merupakan akses vital masyarakat, yang dijadikan penghubung agar segala bentuk aktivitas masyarakat berjalan lancar. Kita sama-sama berharap dalam waktu dekat kita memiliki anggaran yang cukup untuk perbaikan jembatan”, tandas Meurah Budiman.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *