oleh

Muhammad Yunus Ingin Menghidupkan Kembali Ikon Kampung Bukit Tempurung Sebagai Daerah Budidaya Nanas

Aceh Tamiang | IP.net — Visi misi calon Datok Penghulu (Kades-Red) tentunya mulai terprogram saat berwacana ingin menduduki tampuk pemerintahan dalam desa, karena Visi adalah sebagai tujuan masa depan dan cita-cita yang ingin dilakukan. Sedangkan Misi adalah langkah, bentuk atau cara serta bagaimana untuk mewujudkannya.

Begitu pula Visi Misi Muhammad Yunus, calon Datok Penghulu Kampung Bukit Tempurung Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang, dirinya bercita-cita ingin menghidupkan kembali budidaya tanaman nanas dan budaya gotong royong dalam lingkungan kampung Bukit Tempurung yang saat ini nyaris hilang di tengah masyarakat.

“Dua program utama yang akan saya lakukan dan mewujudkannya apabila setelah saya terpilih sebagai Datok Penghulu nantinya, yaitu ingin menghidupkan kembali budidaya buah nanas dan gotong royong bersama warga masyarakat yang dulu pernah ada di kampung bukit tempurung ini”, ujar Muhammad Yunus kepada Inspirasi Publik di salah satu warkop di Kota Kualasimpang, Kamis (22/6/2023).

Muhammad Yunus mengaku, pada era tahun delapan puluhan dan sembilan puluhan masa lampau, di Kampung Bukit Tempurung pada masa itu warga masyarakat rajin menanam buah nanas.

“Khususnya di perbukitan Tanjung Rambut, selain dilahan kosong dan diperkarang rumah warga berhamparan budidaya tanaman nanas, maka di Tanjung Rambut ini pada masa itu dikenal sebagai ikon daerah penghasil buah nanas”, kata Muhammad Yunus.

Menurutnya, budidaya buah nanas ini akan saya program kembali dan saya akan mengajak masyarakat menggunakan lahan tidur untuk bersama-sama menciptakan lapangan kerja dalam bertani buah nanas.

“Setidaknya lapangan kerja ini bisa membantu menambah penghasilan warga. Apa salahnya jika kita ciptakan kembali hal yang pernah ada sebelumnya”, imbuhnya.

Selain itu, Muhammad Yunus juga ingin melestarikan budaya Gotong Royong yang merupakan sebagai nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang mulai luntur terkikis akibat modernisasi. Salah satunya budaya gotong-royong bersama dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan yang saat ini sudah jarang bahkan nyaris tidak pernah dilakukan.

“Gerakan gotong-royong menumbuhkan kembali semangat warga untuk bekerjasama dan peduli terhadap lingkungan, saya ingin menumbuhkan kembali budaya gotong-royong yang saat ini nyaris hilang di tengah masyarakat”, jelasnya.

Muhammad Yunus berharap jika dirinya terpilih pada pemilihan datok penghulu (Pildatok) nantinya ingin mengajak, terutama di kalangan anak-anak muda untuk bersama-sama mengembalikan hal yang pernah ada sebelumnya sebagai ikonik cirikhas daerah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *