Banda Aceh | IP.net — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti kembali mengirimkan lima pejabat untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II di Aceh.
Lima pejabat tersebut yakni, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan Randolph WH, Kepala Dinas Pendidikan Suardi, Kepala Dinas Kominfotik Febriadi, Kepala Dinas Dukcapil Agustia Widodo dan Kepala Satpol PP Tunjiarto.
Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti Bambang Suprianto mengatakan, keikutsertaan tersebut sebagai bentuk keseriusan Pemkab Meranti dalam menata dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah.
“Ini merupakan tahap kedua. Berikutnya di tahun 2024 kita akan mengirimkan lagi pejabat untuk ikut sesuai kemampuan keuangan daerah,” kata Bambang.
Dia berharap lewat pelatihan kepemimpinan itu, para pejabat Meranti bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman bagi kemajuan dalam proses pemerintahan di daerah.
“Kita berharap peserta Diklat mengikuti rangkaian pelatihan selama 6 bulan kedepan. Dan ilmu yang didapat bisa diterapkan dalam birokrasi Pemkab Meranti,” harap Sekda Bambang.
Sebelumnya, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Adi Suryanto, S.Sos, M.Si saat membuka pelatihan tersebut, Selasa (13/6/2023) menjelaskan para pemimpin harus melakukan perubahan untuk menjawab era yang penuh tantangan kedepannya.
Menurutnya Reformasi Birokrasi (RB) tematik yang sedang digadang pemerintah saat ini, berfokus pada isu-isu prioritas pemerintah untuk menyelesaikan masalah utama di masyarakat.
“Seperti penanggulangan kemiskinan, peningkatan investasi, dan digitalisasi administrasi pemerintahan,” ujarnya.
Dalam mendukung RB tematik tersebut, tambahnya, LAN telah mengintegrasikan PKN dengan isu-isu prioritas nasional. Hal itu berguna untuk percepatan penyelesaian masalah sehingga masyarakat langsung bisa merasakan dampak perubahan dari setiap kebijakan, program, karya dan inovasi yang akan dihasilkan oleh para peserta pelatihan.
“Maka dari itu manfaatkan pelatihan ini untuk mendapatkan bekal pengetahuan, membangun jejaring (networking) dengan berbagai instansi agar sinergi dalam menghasilkan produk atau karya,” jelas Adi Suryanto.
Komentar